Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tulislah Kembali Dongeng Sang Kancil Dan Cicak Badung Dengan Bahasamu Sendiri


Tulislah Kembali Dongeng Sang Kancil Dan Cicak Badung Dengan Bahasamu Sendiri

tulislah kembali dongeng sang kancil dan cicak Badung dengan bahasamu sendiri​

1. tulislah kembali dongeng sang kancil dan cicak Badung dengan bahasamu sendiri​


Jawaban:

Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah,

Buah merah

Enak sekali

Jangan lupa kawan

yang paling manis

taruh di pinggir

buat dimakan nanti

Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati

Penjelasan:


2. Tulislah kembali dongeng "sang kancil dan cicak badung"dengan bahasamu sendiri!​


Berikut dongeng berjudulSang Kancil dan Cicak Badung yang saya tulis dengan bahasa sendiri:

Suatu hari yang cerah, kancil bermain riang gembira dengan para semut di sungai. Kemudian mereka melihat pohon dengan apelnya yang sudah matang. Kancil pun menyundul pohon sehingga apel berjatuhan dan mendorong ke tepi. Kemudian semut membawa apel yang mereka petik ke sebuah tempat untuk dimakan bersama. Saat mereka menikmati makannya, tiba-tiba semut berteriak ada si cicak badung mencuri apel semut dan kancil. Mereka kemudian membuat rencana untuk membikin kancil kapok. Semut mengganti apel dengan cabai. Namun tanpa sepengetahuan semut, kancil mengganti cabai dengan stroberi. Walau suka mencuri, Kancil tak ingin jahil pada cicak. Ia pun berbaik hati membawakan buah-buah yang banyak untuk cicak dan menasehatinya agar tidak mencuri lagi. Cicak terharu dengan kebaikan semut lalu mereka pun berkawan dan bekerja sama-sama mengumpulkan buah.» Pembahasan

Soal di atas berkaitan dengan materi dalam buku tematik untuk kelas 2 SD tepatnya pada tema 7 subtema 1 pembelajaran 6 dengan judul Kebersamaan di Rumah. Pada materi ini, guru akan membacakan dongeng berjudul “Sang kancil dan Cicak Badung”. Setelahnya, siswa diminta menuliskan kembali dongeng tersebut menggunakan kalimatnya sendiri.

» Pelajari Lebih Lanjut

Materi tentang memaknai pesan dalam dongeng https://brainly.co.id/tugas/31980290Materi tentang unsur dalam dongeng yang berkaitan dengan tempat https://brainly.co.id/tugas/23090465Materi tentang watak semut dalam dongeng Semut dan Belalang https://brainly.co.id/tugas/45567530

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

» Detail Jawaban

Kelas      : 2 SD

Mapel    : Tematik (Muatan Bahasa Indonesia)

Bab        : Tema 7 Subtema 1 Kebersamaan di Rumah

Kode      : -

#TingkatkanPrestasimu


3. Tulislah kembali dongeng sang kancil dan cicak badung


Jawaban:

Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah,

Buah merah

Enak sekali

Jangan lupa kawan

yang paling manis

taruh di pinggir

buat dimakan nanti

Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati

Penjelasan:

jadikan jawaban terbaik Ya

semoga membantu ya


4. Apa tema dari dongeng sang kancil dan cicak badung


Jawaban:

temanya adalah cerita rakyat

Jawaban:

temanya adalah cerita Fabel


5. Apakah isi cerita dalam dongeng sang kancil dan cicak Badung


Jawaban:

kancil menikahi cicak bandung


6. Tulislah dongeng si kancil Dan cicak badung


Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah,

Buah merah

Enak sekali

Jangan lupa kawan

yang paling manis

taruh di pinggir

buat dimakan nanti

Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati

Dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung

Pada suatu hari, di sebuah hutan, Kancil dan sekawanan semut sedang bermain bersama. Kancil melompat kegirangan ke sana ke mari. Sementara para semut bercanda tawa. Sesekali mereka bernyanyi bersama.

Beberapa semut sedang berjalan menyusuri parit. Lalu, mereka melihat ada pohon apel yang telah berbuah. Apel-apelnya tampak sudah masak dan lezat. Mereka pun memanggil Sang Kancil, “Ciiiiil, ada pohon apel yang sudah berbuah. Cepat kamu petik. Kami ingin menyantapnya.”

Maka, dengan gesit Sang Kancil melompat dan menyundul apel-apel itu hingga berjatuhan. Para semut berbondong-bondong memunguti apel yang berjatuhan dan mengumpulkannya ke tepian.

Saat sudah terkumpul banyak, mereka bersama-sama membawanya ke tempat yang nyaman untuk beristirahat. Mereka lalu berteduh di bawah sebuah pohon yang lebat. Dengan sangat lahap mereka menyantap apel.

“Hmmm, sudah tak lama aku memakan apel yang masih segar. Rasanya sungguh nikmat. Benar, kan, Cil?” tanya salah satu semut.

“Iya, sangat nikmat. Aku sangat menyukainya. Ada banyak pula apel yang kita punya. Bisa untuk makanan kita esok hari,” jawab hewan berkaki empat ini.

Cicak Badung Mencuri Makanan

Namun, saat mereka sedang menikmati makanan, tiba-tiba saja ada seekor binatang melata yang merayap dengan cepat ke arah buah apel. “Happp!” dengan cepat ia mengambil beberapa buah apel dengan mulutnya. Ia lalu kabur begitu saja.

Salah satu semut yang mengetahuinya langsung berteriak, “Kawan! Lihatlah, apel kita diambil oleh Cicak!”. Lalu, semut-semut lain pun berteriak, “Ada pencuri! Pencuri!”.

Kancil yang sedang enak-enak berjemur sembari memakan apel pun terkejut. Ia lalu bertanya pada para semut, “Apa yang terjadi? Kenapa kalian berteriak?”.

“Apel-apel kita diambil oleh cicak badung, Cil! Enak saja dia mengambilnya. Padahal kita sudah berusaha memetiknya. Huhu,” ucap salah satu semut yang menyaksikan aksi pencurian si Cicak.

“Dia besok pasti akan kembali lagi untuk mencuri,” saut semut yang lain.

“Tenang teman-teman! Aku akan memikirkan cara untuk membuat cicak badung itu jera. Kalian tak perlu bersedih, ya!” ujar Kancil yang bijak.

Keesokan harinya, dia menceritakan pada teman-temannya tentang rencana untuk membuat jera si Cicak. “Jadi begini teman-teman, bagaimana kalau kita mengganti apel-apel itu dengan cabai merah yang segar? Lalu, Cicak itu akan kapok mencuri makanan kita lagi,” bisiknya pada para semut.

Mendengar rencana tersebut, para semut pun tertawa kegirangan. Mereka setuju dan yakin rencana tersebut bakal berhasil. Setelah itu, mereka pun mencari pohon cabai yang tumbuh di sekitar hutan.

Saat menemukannya, mereka memetik cabai yang sudah merah dan besar. Selama perjalanan menuju ke tempat istirahat, mereka tertawa terbahak-bahak mengingat rencana yang akan dilakukan.

“Aku sudah tak sabar ingin melihat Cicak Badung kepedasan saat menyantap cabai ini,” ucap salah

satu semut.

“Sama, aku juga sudah tak sabar. Semoga saja ia kapok mencuri makanan kita.” sambung semut yang lain.

Sesampainya pada tempat istirahat, terlihat Sang Kancil yang sedang menjaga makanan mereka. “Cil, lihatlah, kami membawa cabai yang sangat merah dan nampak segar,” ucap salah satu semut. Mereka lalu memotong-motong cabai

menjadi bagian-bagian kecil.

Rencana Mengelabui Cicak Badung

Potongan cabai itu sengaja diletakkan di pinggir dan tidak diawasi oleh para semut. Mereka tertawa riang, bergandengan tangan, dan menari-nari. Sesekali mereka bernyanyi dan melirik ke arah cabai.

“Buah merah, buah merah, enak sekali. Jangan lupa kawan yang paling manis ditaruh dipinggir, buat dimakan nanti. Lalalala, yeyeye,” senandung para semut.

Saat para semut asik berpesta, Cicak kembali datang dan langsung mengambil buah-buahan merah dengan mulutnya. Ia lalu kabur dan bersembunyi. Menyadari hal tersebut, para semut langsung tertawa terbahak-bahak. Saat membawa kabur buah merah itu, Cicak mendengar gelak tawa para semut.

“Kenapa mereka malah tertawa? Kemarin saja mereka sedih saat aku mengambil apel mereka. Kenapa sekarang terlihat bahagia?” ucap Cicak dalam hati. Ia kebingungan dengan sikap aneh para semut.

Tak ingin pikir panjang, ia lalu memakan seluruh buah merah yang diambilnya. Karena kekenyangan, ia lalu tertidur pulas. Tampaknya, si Cicak tak merasa kepedasan setelah melahap habis cabai-cabai itu.

Saat terbangun dari tidurnya, Cicak kembali bertanya-tanya perihal para semut yang justru tertawa saat makanan mereka diambil. Saking penasarannya, ia pun kembali ke tempat istirahat para semut.

Cicak pun menangis dan meminta maaf. “Maafkan aku, Cil. Aku takkan mencuri makanan-makananmu lagi,” ucapnya dengan isak tangis. Lalu, Cicak turut bergabung dengan para semut dan Sang Kancil. Setiap hari, mereka mencari makanan bersama. Mereka pun berteman dengan sangat baik.


7. dongeng kisah sang kancil dan cicak badung


Dengarkan dengan saksama dongeng fabel “Sang Kancil dan Cicak Badung” yang dibawakan oleh guru! Tulislah kembali dongeng “Sang Kancil dan Cicak Badung” dengan bahasamu sendiri!

Pembahasan

Sang Kancil dan Cicak Badung

         Pada suatu hari, Kancil sedang bercengkrama dengan sekawanan semut di pinggir parit.

         Tiba-tiba para semut melihat apel merah yang menjulur ke sungai. Mereka meminta kancil agar memetik apel itu. Kemudian kancil berusaha mengambil apel tersebut dengan menyundulnya hingga jatuh ke parit dan mendorongnya ke tepian. Para semut memotong apel tersebut menjadi kecil-kecil dan membawanya ke tempat yang aman untuk dinikmati.

         Ketika para semut sedang menikmati apel, tiba-tiba datang seekor binatang yang mengambil potongan besar apel dengan lidahnya. Para semut berteriak ada pencuri. Kancil yang sedang mengeringkan tubuhnya sambil menikmati apel terkejut. Kemudian kancil mencari tahu dan menemukan bahwa cicak badung telah mencuri apel para semut.

         Setelah berpikir sejenak, kancil membisikkan suatu rencana ke semut. Para semut tertawa mengetahui rencana kancil. Kemudian kancil melompat ke semak-semak dan kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut yang melihat buah tersebut tertawa dan menganggap rencana kancil sangatlah lucu.

         Para semut melanjutkan memakan apel sambil bernyanyi dan menari-nari. Buah yang dibawa kancil diletakkan di pinggir dan tidak dijaga.

         Tiba-tiba cicak datang lagi dan mengambil buah-buahan yang tidak dijaga itu. Para semut yang mengetahuinya tidak marah malah tertawa senang. Cicak yang berlari mendengar tawa para semut. Ia curiga, dan kemudian mengicipi buah tersebut. Buah itu sangat enak dan manis. Cicak memakannya hingga kenyang dan tertidur.

         Ketika terbangun, cicak penasaran mengapa para semut tertawa. Ia lalu mengintip para semut yang sedang bertanya kepada kancil apakah buah yang dicuri cicak bukan cabai. Kancil menjelaskan bahwa apabila cicak mendengar tawa para semut dan mengetahui buah itu adalah cabai, cicak tidak akan jadi memakannya dan malah mencuri buah yang lain. Oleh karena itu kancil menggantinya dengan stroberi. Jika cicak kekenyangan dan tertidur, maka cicak tidak akan mengganggu mereka.

         Kemudian kancil berkata bahwa ia akan membawakan sekeranjang stroberi ke rumah cicak dan menasihatinya agar tidak mencuri lagi.

         Cicak yang mendengarkan menangis dan diam-diam cicak menyesali perbuatannya.

----------------------------

Detil jawaban

Kelas: II

Mapel; Bahasa Indonesia

Bab: Kebersamaan (tema 7)

Kode: 2.1.7

Kata kunci: dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung


8. tuliskan lah latar yang terjadi dalam cerita sang kancil dan cicak badung​


Latar waktu : Siang hari

Latar tempat : Pedesaan


9. buat cerita tentang dongeng sang kancil dan cicak badung dengan bahasamu sendiri yang singkat/pendek​


suatu hari ada seorang kancil yang sedang berjalan dihutan sedang mencari rumput segar, lalu sikancil bertemu dengan cicak yang sedang menempel dipohon, dan cicak pun menyapa kancil

cicak *hey kancil*

kancil *hay*

cicak *mau kemana??*

kancil *aku sedang mencari makanan*

lalu sang cicak langsung pergi tanpa berbicara apa apalagi. tiba disuatu tempat cicak bertemu singa yang sedang kelaparan didekat goa, dan cicak pun berkata:

cicak *hey singa, apakah kamu sudah makan?*

singa *belum, apakah kamu mau mengorbankan dirimu untuk ku, walau aku tau itu tidak akan mengurangi rasa lapar ku*

cicak *tentu tidak singa, aku punya rencana, kamu sekarang bersembunyi ya singa, karna aku akan memberimu supply makanan*

singa *wah kamu sangat baik cicak*

lalu cicak lari mencari kancil tadi. sampai lah ketemu sang kancil sedang meminum air di sungai

cicak *hey kancil, aku tadi sedang berjalan jalan aku bertemu rerumputan yang sangat hijau dan segar, dan disana juga ada sungai yang bisa kamu minum airnya aku rasa kamu akan puas makan rumput disana*

kancil *oh hai cicak, wah kamu serius? dimana tempatnya aku tidak sabar*

cicak *mari sini ikut aku tempatnya agak jauh*

kancil dan cicak pun pergi bersama. lalu saat sampai kancil pun kebingungan karena disana tidak ada rumput hanya ada goa dan sungai, dan cicak pun menghilang entah kemana

kancil *loh mana, ngga ada rumputnya*

kancil *cicak kamu dimana ??*

lalu kancil pun pergi ke sungai untuk minum karena perjalanan cukup jauh ia merasa haus, lalu singa yang menyadari kedatangan kancil pun bersiap untuk menerkam kancil

singa *wah makan siang ku sudah tiba*

tanpa berfikir panjang singa pun lari kearah kancil, kemudian kancil menyadari adanya singa, dan ksncil berusaha lari, namun sudah terlambat karena singa sudah sangat dekat, lalu singa pun berhasil menangkap kancil dan memakannya, lalu kancil berkata

kancil *cicak... kau adalah binatang yang sangat badung*

SEKIAN TERIMAKASIH


10. tulislah dongeng sang kelinci dan cicak badung​


Jawaban:

Pada suatu hari, Ada seekor Kancil sedang bercengkrama dengan sekawanan semut Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih. Para semut melihat apel merah yang menjulur ke sungai. Mereka meminta kancil agar memetik apel itu dan Kancilpun langsung loncat dan menyundul apel-apel sampai hingga apel-apeltersebut berjatuhan. Para semut memotong apel tersebut menjadi kecil-kecil dan menikmatinya.Ketika para semut sedang menikmati apel, datang seekor cicak yang mengambil potongan besar apel. Para semut berteriak ada pencuri. Kancil mencari tahu dan menemukan bahwa cicak badung telah mencuri apel para semut. Kancil membisikkan suatu rencana ke semut. Kemudian kancil membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut yang melihat buah tersebut tertawa dan menganggap rencana kancil sangatlah lucu.Para semut melanjutkan memakan apel sambil bernyanyi dan menari-nari. Buah yang dibawa kancil diletakkan di pinggir dan tidak dijaga. Cicak datang lagi dan mengambil buah-buahan yang tidak dijaga itu. Para semut yang mengetahuinya tidak marah malah tertawa senang. Cicak merasa curiga terhadap semut, namun tatap memakan buah tersebut hingga kenyang dan tertidur.

semoga bermanfaat ya

maaf kalau salah ya


11. buat cerita tentang dongeng sang kancil dan cicak badung dengan bahasamu sendiri​


Jawaban:

Dengarkan dengan saksama dongeng fabel “Sang Kancil dan Cicak Badung” yang dibawakan oleh guru! Tulislah kembali dongeng “Sang Kancil dan Cicak Badung” dengan bahasamu sendiri!

Pembahasan

Sang Kancil dan Cicak Badung

Pada suatu hari, Kancil sedang bercengkrama dengan sekawanan semut di pinggir parit.

Tiba-tiba para semut melihat apel merah yang menjulur ke sungai. Mereka meminta kancil agar memetik apel itu. Kemudian kancil berusaha mengambil apel tersebut dengan menyundulnya hingga jatuh ke parit dan mendorongnya ke tepian. Para semut memotong apel tersebut menjadi kecil-kecil dan membawanya ke tempat yang aman untuk dinikmati.

Ketika para semut sedang menikmati apel, tiba-tiba datang seekor binatang yang mengambil potongan besar apel dengan lidahnya. Para semut berteriak ada pencuri. Kancil yang sedang mengeringkan tubuhnya sambil menikmati apel terkejut. Kemudian kancil mencari tahu dan menemukan bahwa cicak badung telah mencuri apel para semut.

Setelah berpikir sejenak, kancil membisikkan suatu rencana ke semut. Para semut tertawa mengetahui rencana kancil. Kemudian kancil melompat ke semak-semak dan kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut yang melihat buah tersebut tertawa dan menganggap rencana kancil sangatlah lucu.

Para semut melanjutkan memakan apel sambil bernyanyi dan menari-nari. Buah yang dibawa kancil diletakkan di pinggir dan tidak dijaga.

Tiba-tiba cicak datang lagi dan mengambil buah-buahan yang tidak dijaga itu. Para semut yang mengetahuinya tidak marah malah tertawa senang. Cicak yang berlari mendengar tawa para semut. Ia curiga, dan kemudian mengicipi buah tersebut. Buah itu sangat enak dan manis. Cicak memakannya hingga kenyang dan tertidur.

Ketika terbangun, cicak penasaran mengapa para semut tertawa. Ia lalu mengintip para semut yang sedang bertanya kepada kancil apakah buah yang dicuri cicak bukan cabai. Kancil menjelaskan bahwa apabila cicak mendengar tawa para semut dan mengetahui buah itu adalah cabai, cicak tidak akan jadi memakannya dan malah mencuri buah yang lain. Oleh karena itu kancil menggantinya dengan stroberi. Jika cicak kekenyangan dan tertidur, maka cicak tidak akan mengganggu mereka.

Kemudian kancil berkata bahwa ia akan membawakan sekeranjang stroberi ke rumah cicak dan menasihatinya agar tidak mencuri lagi.

Cicak yang mendengarkan menangis dan diam-diam cicak menyesali perbuatannya.

----------------------------

Detil jawaban

Kelas: II

Mapel; Bahasa Indonesia

Bab: Kebersamaan (tema 7)

Kode: 2.1.7

Kata kunci: dongeng Sang Kancil dan Cicak Badung

Penjelasan:

Maaf yak dek ini bahasa indo gpp kan:)


12. Ayo MenulisTulislah kembali dongeng "Sang Kancil dan CicakBadung" dengan bahasamu sendiri!​


ringkasan fabel "Kancil dan Cicak Badung". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

RINGKASAN

Suatu hari, serombongan semut melihat buah apel di pinggir sungai. Mereka pun meminta bantuan kancil untuk mengambil buah tersebut dengan sistem bagi hasil. Semut kemudian memotong-motong buah tersebut agar dapat dilarutkan dengan daun menggunakan arus sungai. Saat mereka menikmati buah tersebut, rupanya muncul seekor cicak yang datang mengambil buah mereka. Semut kemudian minta tolong kepada kancil. Kancil mengajak para semut untuk menipu cicak dengan menggunakan buah kecil. Semut beranggapan buah itu cabai yang akan membuat cicak kepedasan setelah memakannya. Rupanya, setelah dimakan, cicak tidak merasa kepedasan. Kancil berkata bahwa semut terlalu tulus untuk mengerjai cicak dan sebaiknya cara penipuan tidak dipakai. Kancil rupanya berencana menegur cicak dengan menghadiahkannya sekeranjang buah ceri. Cicak yang mengetahui rencana ini pada akhirnya menyesal atas tindakannya.


13. dongeng sang kancil dan cicak badung​


Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah,

Buah merah

Enak sekali

Jangan lupa kawan

yang paling manis

taruh di pinggir

buat dimakan nanti

Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati.


14. Buat cerita sang kancil dan cicak badung dengan bahasamu sediri!


Jawaban:

Suatu ketika Kancil sedang bercengkrama dengan kawanan semut. Dia meloncat-loncat di sepanjang parit kecil yang dialiri air yang jernih, sementara para semut berlari-lari di pinggir parit sambil menari dan menyanyi. Sebagian semut yang lain berlayar dengan perahu daun-daunan di belakang Sang Kancil.

Ketika para semut melihat segerombol buah apel merah menjulur ke sungai, mereka berteriak-teriak pada Sang Kancil untuk memetiknya.

Maka Sang Kancil dengan gesit melompat dan menyundul apel-apel itu hingga jatuh ke parit, lalu mendorongnya dengan kaki ke tepian. Tak berapa lama kemudian para semut merubungi apel-apel tersebut dan mulai memotongnya menjadi potongan kecil-kecil. Sebagian dipanggul, sebagian lagi diangkut ke atas perahu daun. Begitulah acara bermain dihentikan sejenak setelah mereka menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat sambil menikmati apel.

Namun saat para semut sedang berpesta apel, tiba-tiba muncul binatang melata yang merayap cepat dan Happp!!! menangkap potongan apel yang paling besar dengan lidahnya lalu cepat-cepat kabur.

“Waaahhh ada pencuri! Pencuri! Pencuri!” teriak para semut dengan kagetnya

Kancil yang sedang enak-enak berjemur mengeringkan tubuhnya sambil menikmati manisnya buah apel jadi kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.

Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.

Sang Kancil melompat ke semak-semak dan sebentar kemudian kembali dengan membawa segenggam buah kecil berwarna merah. Para semut membawa potongan buah merah itu sambil sebentar-sebentar berhenti karena tak kuat menahan tawa. Rupanya para semut menganggap rencana mereka benar-benar sangat lucu.

Pesta dimulai lagi, para semut kembali makan apel yang telah dipotong kecil-kecil. Buah merah pemberian Sang Kancil sengaja diletakkan di pinggir dan tidak dijaga oleh para semut. Mereka tertawa-tertiwi, bergandengan tangan, menari-nari sambil sebentar-sebentar melirik ke tumpukan buah merah. Ada juga yang menyanyi dengan syair lagu yang lucu-lucu.

Buah merah,

Buah merah

Enak sekali

Jangan lupa kawan

yang paling manis

taruh di pinggir

buat dimakan nanti

Tralala trilili

^_^

Disaat para semut sedang berpesta, tiba-tiba Cicak kembali datang dan langsung menangkap buah-buah merah yang diletakkan di pinggir lalu kabur. Anehnya bukannya marah, tapi para semut malahan tertawa terpingkal-pingkal melihat Cicak membawa lari buah-buah itu. Terdengar suara tawa para semut riuh rendah mentertawakan Cicak yang lari sambil menggondol buah merah.

Cicak yang tengah berlari itu jadi bertanya-tanya mengapa para semut tertawa terbahak-bahak melihat dia mencuri buah merah. Kemudian dicicipinya buah merah itu, mmm rasanya manis dan enak. Tak terasa beberapa saat kemudian dia sudah tertidur kekenyangan dan lupa dengan pertanyaan yang timbul dalam benaknya.

Saat terbangun si Cicak penasaran dengan tawa para semut. Maka dia kembali ke pinggir sungai dan mengintip ingin tahu apa yang aneh dengan para semut. Dilihatnya Sang Kancil sedang dikerumuni para semut sambil berbicara sesuatu.

“Jadi buah merah tadi bukan cabe yah???. Percuma dong kita gagal memberi pelajaran pada si pencuri” kata seekor semut paling besar mewakili teman-temannya.

Rupanya para semut tertawa terpingkal-pingkal karena menyangka buah yang mereka letakkan di pinggir adalah cabe, sehingga si pencuri akan kepedasan saat memakannya. Saat tahu buah merah itu bukan cabe mereka jadi kecewa.

“Kalian terlalu tulus untuk bisa menjebak orang lain. Kalian tak bisa menahan tawa terpingkal-pingkal mendengar rencanaku. Pastilah si pencuri akan curiga dan meneliti buah yang dicurinya. Saat tahu itu cabe, dia tidak akan memakan dan akan kembali untuk mencuri buah lainnya. Jadi aku ganti saja dengan buah strawberry yang banyak di sekitar sini. Biar saja dia kenyang, ntar tidak akan mengganggu kita lagi” kata Kancil

Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam bertindak dan berkata-kata.

“Pencurinya adalah si Cicak kecil yang bandel. Biarlah nanti aku datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak mencuri lagi” kata Si Kancil.

Cicak kecil meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil. Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-makhluk yang baik hati (Undil – 2010).


15. Ayo MenulisTulislah kembali dongeng “Sang Kancil dan CicakBadung" dengan bahasamu sendiri!WWWWWWMN​


Jawaban:

Penjelasan:

Yuniar Dwi Anggita yang memiliki nama panggilan Yuniar adalah temanku sejak kecil. Dia memiliki tubuh kecil dan cukup langsing. Dia memiliki wajah oval dengan mata cokelat cerah dan bibir yang tipis. Yuniar dwi anggita memiliki rambut bergelombang coklat panjang tapi biasanya dia memakainya dengan kuncir kuda. Dia sangat cantik, terutama ketika dia tersenyum.

Dia selalu ceria dan terlihat dalam suasana hati yang baik. Kami memiliki hobi yang hampir sama yaitu menari. Terkadang pendapat kami juga sama. Pembawaan yang selalu energik maka dia selalu membawa energi positif dalam diri saya.

Dia seperti bagian dari keluarga saya. Saya percaya padanya sama seperti saya mempercayai anggota keluarga dekat saya. Dia adalah tipe teman yang sangat jujur. Dia selalu berbicara apa adanya meskipun itu buruk. Yuniar dwi anggita selalu mengatakan apa yang dia pikirkan. Kami sangat dekat satu sama lain. Bahkan dia bisa tahu apakah aku berbohong atau tidak. Aku sangat beruntung memiliki teman seperti dia.


Video Terkait


Posting Komentar untuk "Tulislah Kembali Dongeng Sang Kancil Dan Cicak Badung Dengan Bahasamu Sendiri"